bah Darmo Sore hari, mbah Darmo nangis di pinggir jalan duduk di pinggir selokan, sambil memukul-pukul kepalanya. Tidak lama kemudian ibu Surti yang pulang dari pasar, melihat mbah Darmo yang nangis tersebut langsung menghampiri mbah Darmo. Mbah, lha kenapa kok nangis di pinggir jalan ? tanya ibu Surti dengan sopan. Saya punya istri baru di rumah, baru saja menikah kemaren, umur 20 tahun, masih muda, semox, montox , cantik lagii , kata mbah Darmo sambil nangis.,,, ihiik ihiik......ihiiik,,,... Lho khan enak mbah, tapi kenapa mbah masih nangis? Tanya ibu Surti kebingungan Gini lho mbak, istriku itu sudah cantik, pinter masak, disuruh apa saja mau, setia lagi. kata mbah Darmo , sambil nangis sesenggukan. Lha kurang apalagi sih mbah,,,,,, khan sudah enak, gitu kok masih nangisss aja, kayak anak kecil aja.. celetuk ibu Surti sambil mengejek jengkel. Istriku itu kalau digoda sama pemuda gentheng, langsung diceritakan sama aku...... ihhhiiik.....ihiikkkk,..... iihiiiiii.....mbah Darmo menerangkan dengan sesenggukan. "Lha gitu ceritanya kok masih nangis sih mbahhhhh.... kata ibu Surti semakin jengkel. Masalahnya aku lupa dimana Rumahku!!!!!!